Diabetes Mellitus (DM) atau orang awam menyebut dengan penyakit gula atau penyakit kencing manis adalah kondisi ketika konsentrasi glukosa dalam tubuh mengalami peningkatan. Peningkatan glukosa pada penyakit DM terjadi terutama karena pemanfaatan glukosa oleh sel tidak berjalan dengan normal. DM dibagi dua tipe utama yaitu DM tipe 1 dan DM tipe 2. DM tipe 1 terjadi utamanya karena defek genetik sejak awal awal pertumbuhan. Sementara DM tipe 2 terjadi karena berbagai macam faktor atau multi faktorial akibat bakat, gaya hidup, dan lingkungan. Pengidap Diabetes Melitus (DM) tipe 2 di dunia dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan yang cukup pesat. Sementara, patogenis DM tipe 2 dari faktor bakat hingga kini belum sepenuhnya diketahui. Faktor bakat ini lebih dikenal dengan istilah susceptibilitas genetik. Beberapa faktor genetik yang terlibat dalam susceptibilitas penyakit DM tipe 2 ini diketahui dari berbagai penelitian epidemiolog molekuler.
Fakultas Kedokteran Unsoed berkepentingan dalam penelitian ini mengingat populasi DM di Jawa Selatan meningkat sangat signifikan. Salah seorang ahli dalam bidang ini Dr.dr. Pugud Samodro, SpPD bersama tim melakukan penelitian terhadap faktor determinan DM tipe 2 ini. Gen Transcription Factor 7-like 2 (TCF7/L2) dan Fat mass and obesity-associated (FTO) merupakan gen yang berhubungan dengan obesitas dan risiko DM tipe 2, demikian kesimpulan yang diambil dalam salah satu penelitian terbarunya. Susceptibiltas genetik penyakit ini tidak hanya terpaku pada dua gen TCF7/L2 dan FTO saja masih banyak determinan genetik lainnya yang masih perlu dieksplore terkait ke khasan regional dan etnik tertentu. Di program Magister Biomedis FK Unsoed, calon mahasiswa yang tertarik mendalami genetic susceptibilitas penyakit DM dapat bergabung dengan tim yang dipimpin oleh Dr.dr. Pugud Samodro SpPD yang juga salah satu pengampu di Program Magister Miomedis FK Unsoed.
Penentuan genetik determinan merupakan hal penting dalam pengelolaan penyakit DM di masa mendatang dalam kerangka konsep personalized medicine. Dengan mengetahui faktor determinan genetik pada populasi tertentu maka terapi atau pengelolaan DM akan disesuaikan dengan kondisi personal.